Dermaroller Wajah Sembarangan Berisiko Picu Penyakit Baru

- Editor

Senin, 9 Desember 2024 - 13:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Sehatcantik.id – Di era serba cepat seperti sekarang, informasi apa pun berseliweran tanpa saringan, termasuk segala hal tentang kesehatan dan kecantikan.

Praktik memermak wajah bopeng yang dilakukan Ria Agustina, seorang sarjana perikanan, adalah satu di antara informasi yang tersebar luas di media sosial dan diyakini sebagian besar orang sebagai kabar valid.

Betapa tidak, di akun instagramnya, @riabeauty.id, Ria kerap mengunggah hasil dari proses perawatan wajah para pasiennya. Wajah-wajah dengan kulit berlubang aias bopeng, bertebaran, dengan hasil akhir wajah yang mulus. Para pengikut akun dengan nama user Tabib Kecantikan itu terbilang tak sedikit, hampir 70 ribu orang.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gelar yang dipajang Ria, mentereng. Dari S.Pi, Dipl. Cosme, Dipl. Cidesco, Dipl.Cibtac, Dipl. IBSTAA Dipl. Herb. Med, Dipl. sampai bidang Psychology.

Tapi semua berubah ketika pada 1 Desember 2024, Ria ditangkap Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Ria dibekuk bersama seorang asistennya, DN, di sebuah hotel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, saat sedang menangani perawatan wajah enam pasien perempuan dan seorang pria.

Dari hasil pemeriksaan polisi, terungkap fakta mengejutkan. Ria ternyata bukanlah tenaga medis alias dokter gadungan. Praktik yang dilakukan dengan cara menggosok wajah korban dengan metode dermaroller, didapat dari kursus pelatihan kecantikan.

Baca Juga :  Dampak Negatif Bahaya Minum Kopi Terlalu Banyak

“Hasil pemeriksaan, tersangka RA dan DN bukan merupakan seorang tenaga medis maupun tenaga kesehatan, yang dengan sengaja mengambil keuntungan, dengan cara membuka jasa menghilangkan bopeng pada wajah dengan cara digosok, menggunakan alat GTS-Roller yang belum memiliki izin edar hingga jaringan kulit menjadi luka,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, dalam keterangannya di hadapan awak media, Jumat, (6/12).

Dermaroller Tak Bisa Sembarangan

Praktik dermaroller yang dilakukan Ria diketahui menggunakan alat khusus yang digunakan untuk membantu mengatasi berbagai masalah kulit dengan cara merangsang produksi kolagen. Alat ini berbentuk roller alias roda yang permukaannya diselimuti ratusan jarum yang sangat kecil. Panjang jarum pada alat ini dapat berbeda-beda, tetapi umumnya berkisar antara 0,25 mm sampai 1,5 mm.

Lazimnya, alat ini digunakan dokter kulit dalam tindakan microneedling. Namun, saat ini sudah banyak jenis dermaroller yang didesain sedemikian rupa dan dipasarkan secara luas, sehingga siapa pun bisa membeli. Padahal, belum tentu memiliki izin edar.

Baca Juga :  Efek Samping Penggunaan Benzoil Peroksida

Situs Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikart (FDA) melansir, jenis dermaroller yang dijual untuk penggunaan umum biasanya hanya ditujukan untuk mengangkat sel kulit mati dan mencerahkan kulit.

Kendati demikian, penggunaannya tak boleh sembarangan. Pemakaian alat ini membutuhkan ketelitian dan ketereampilan tingkat tinggi.

Menurut dokter Ruth Agustina, KOL dan Trainer Mazta Farma, dermaroller seperti yang dilakukan Ria Agustina terhadap pasien-pasiennya, amat berisiko. Itulah sebabnya, dokter Ruth mewanti-wanti agar penggunaan dermaroller tak sembarangan, harus dokter yang melakukannya.

“Dokternya pun harus yang berpengalaman. Jika tidak, akan terjadi hiperpigmentasi atau bekas-bekas ekskoriasi. Malah nanti jadi banyak efek samping yang ditimbulkan. Bukannya bagus, malah jadi penyakit baru,” kata dr Ruth kepada sehatcantik.id.

Hal senada juga dikemukakan dokger Devy. Dermaroller tak bisa begitu saja dilakukan oleh orang awam, sebab bisa menimbulkan masalah, terlebih apabila alat yang digunakan tidak memiliki izin edar.

“Dermaroller itu adalah tindakan yang invasif, seharusnya steril. Dan penggunanya memang harus yang berkompetensi. Satu alat ini digunakan untuk pasien. Jadi tidak bisa ganti-gantian. Jadi harus selalu steril,” kata dr Devy kepada sehatcantik.id. (sbw)

Berita Terkait

Subclade K Hantam New York, AS Hadapi Musim Flu Terburuk
BPOM Jadi WHO Listed Authority, Indonesia Kini Penentu Standard Vaksin
Kemenkes Bakal Kirim 600 Dokter-Perawat ke Daerah Bencana Sumatra
Taruna Ikrar Pastikan Obat Bencana Masuk Lewat Skema Khusus
Dari Edukasi hingga Investigasi Keracunan, Peran BPOM di MBG Menguat
Otoritas Pangan Taiwan Temukan Pengawet Berlebihan Pada Basreng Asal Indonesia
Nikita Mirzani Divonis Empat Tahun Penjara, Hal Memberatkan Tak Akui Perbuatan
Air Mata Perlawanan Nikita Mirzani Atas Tuntutan Jaksa

Berita Terkait

Senin, 29 Desember 2025 - 11:20 WIB

Subclade K Hantam New York, AS Hadapi Musim Flu Terburuk

Senin, 29 Desember 2025 - 08:04 WIB

BPOM Jadi WHO Listed Authority, Indonesia Kini Penentu Standard Vaksin

Rabu, 17 Desember 2025 - 08:24 WIB

Kemenkes Bakal Kirim 600 Dokter-Perawat ke Daerah Bencana Sumatra

Selasa, 9 Desember 2025 - 20:19 WIB

Taruna Ikrar Pastikan Obat Bencana Masuk Lewat Skema Khusus

Sabtu, 6 Desember 2025 - 22:56 WIB

Dari Edukasi hingga Investigasi Keracunan, Peran BPOM di MBG Menguat

Berita Terbaru

Dalam sepekan hingga 20 Desember, Departemen Kesehatan New York mencatat 71.123 kasus flu terkonfirmasi. (Foto: Shutterstock)

America

Subclade K Hantam New York, AS Hadapi Musim Flu Terburuk

Senin, 29 Des 2025 - 11:20 WIB