Tenggorokan Seperti Disilet, Ciri Varian baru COVID-19

- Editor

Rabu, 11 Juni 2025 - 07:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Varian COVID-19 Nimbus yang lebih menular telah menyebar ke 22 negara, memicu kekhawatiran tentang potensi gelombang infeksi baru di musim panas.(Foto: Freepik)

Varian COVID-19 Nimbus yang lebih menular telah menyebar ke 22 negara, memicu kekhawatiran tentang potensi gelombang infeksi baru di musim panas.(Foto: Freepik)

Jakarta, Sehatcantik.id – Varian baru Covid-19, Nimbus, telah menarik perhatian global karena penyebarannya yang cepat dengan gejala khas yang ditimbulkannya. Sebagai subvarian dari Omicron, Nimbus telah terdeteksi di lebih dari 22 negara, termasuk India, Hong Kong, Singapura, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.

Varian Virus SARS CoV 2 ini memiliki ciri, menimbulkan rasa sakit seperti silet di tenggorokan. Covid-19 varian Nimbus merupakan keturunan dari varian omikron. Dikutip dari Daily Mail gejala khas dari covid-19 varian Nimbus ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan menusuk saat menelan, seringkali di bagian belakang tenggorokan.

Nimbus dinilai dapat menginfeksi sel lebih efisien dibanding varian sebelumnya karena varian tersebut menunjukkan afinitas pengikatan tertinggi terhadap reseptor ACE2 manusia.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih detilnya, cirikhas varian Nimbus adalah:

1. Nyeri Tenggorokan Tajam

Gejala paling mencolok dari varian Nimbus adalah nyeri tenggorokan yang sangat tajam, sering digambarkan seperti “teriris silet” atau “razor blade sensation” saat menelan. Beberapa pasien juga melaporkan kemerahan di bagian belakang mulut dan pembengkakan kelenjar leher.

Baca Juga :  Bahaya Makan Jeroan Berlebih Berisiko 5 Penyakit Ini

2. Gejala Umum COVID-19

Selain nyeri tenggorokan, gejala lain yang umum dilaporkan meliputi:

– Kelelahan

– Batuk ringan

– Demam

– Nyeri otot

– Hidung tersumbat

– Dalam beberapa kasus, gejala pencernaan seperti mual dan diare.

3. Tingkat Keparahan

Saat ini, tidak ada bukti bahwa varian Nimbus menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, karena gejalanya dapat sangat bervariasi, kewaspadaan tetap penting.

Penyebaran dan Pencegahan

Varian Nimbus menyebar melalui droplet pernapasan saat orang batuk, bersin, atau berbicara dari jarak dekat. Virus ini juga dapat bertahan di udara di tempat yang berventilasi buruk.

Untuk mencegah penyebaran varian ini, disarankan:

– Menggunakan Masker: Kenakan masker berkualitas tinggi, terutama di tempat umum atau saat berada di sekitar orang lain.

– Menjaga Ventilasi: Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi konsentrasi virus di udara.

– Melakukan Tes:

Jika mengalami gejala atau setelah kontak dengan kasus positif, lakukan tes COVID-19.

Baca Juga :  Penyebab Serangan Jantung yang Wajib Diwaspadai

– Isolasi Mandiri: Jika positif atau merasa tidak sehat, hindari interaksi dengan orang lain untuk mencegah penularan.

– Vaksinasi: Pastikan telah menerima vaksin COVID-19 dan booster sesuai anjuran untuk mengurangi risiko penyakit parah.

Status Pemantauan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan NB.1.8.1 sebagai Variant Under Monitoring, karena peningkatan prevalensinya secara global dan potensi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

Dokter umum di The London General Practice Naveed Asif mengatakan gejala lain yang terkait dengan jenis ini antara lain kemerahan di bagian belakang mulut dan pembengkakan kelenjar leher, serta gejala covid-19 umum seperti demam, nyeri otot, dan hidung tersumbat.

“Namun, gejalanya dapat sangat bervariasi sehingga kewaspadaan adalah kuncinya,” kata dr Asif dikutip pada Selasa (10/6).

Menurut National Health Service (NHS), gejala covid-19 meliputi suhu tinggi, batuk baru terus-menerus, hilangnya atau berubahnya indra penciuman atau perasa, sesak napas, dan merasa sakit. (sbw)

Berita Terkait

BPOM Bongkar Praktik Dokter Hewan dengan Pasien Manusia
Prabowo Resmikan Gedung Layanan Terpadu di RSPON, Fasilitas Kesehatan Otak Meningkat
Prabowo Anugerahi Tanda Kehormatan Pemegang Paten Vaksin Astrazeneca
BPOM Minta Waspada Klaim Putihkan Kulit Suplemen Dr. LSW
Bocah Meninggal Dunia Penuh Cacing, KDM Bekukan Dana Desa
Innalillahi, Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker
BPOM Tarik Produk Pembesar Payudara dan Perapat Organ Intim
Komika Ernest Prakasa Dicatut Penerima BSU, Kemenkes Membantah

Berita Terkait

Rabu, 27 Agustus 2025 - 15:00 WIB

BPOM Bongkar Praktik Dokter Hewan dengan Pasien Manusia

Rabu, 27 Agustus 2025 - 07:11 WIB

Prabowo Resmikan Gedung Layanan Terpadu di RSPON, Fasilitas Kesehatan Otak Meningkat

Selasa, 26 Agustus 2025 - 12:08 WIB

Prabowo Anugerahi Tanda Kehormatan Pemegang Paten Vaksin Astrazeneca

Jumat, 22 Agustus 2025 - 17:33 WIB

BPOM Minta Waspada Klaim Putihkan Kulit Suplemen Dr. LSW

Jumat, 15 Agustus 2025 - 10:47 WIB

Innalillahi, Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker

Berita Terbaru

BPOM bongkar praktik dokter hewan suntik stem cell kepada manusia di Magelang, Jawa Tengah. (Foto: BPOM RI)

Berita

BPOM Bongkar Praktik Dokter Hewan dengan Pasien Manusia

Rabu, 27 Agu 2025 - 15:00 WIB

BPOM mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap produk suplemen kesehatan Dr. LSW dengan klaim memutihkan kulit. (Foto: BPOM)

Berita

BPOM Minta Waspada Klaim Putihkan Kulit Suplemen Dr. LSW

Jumat, 22 Agu 2025 - 17:33 WIB