Cambridge, Sehatcantik.id – Kepala BPOM Taruna Ikrar berdiskusi dengan Harvard Indonesian Student Association (HISA) di University of Harvard pada Selasa petang, (8/4/2025), di sela kunjungannya ke Amerika Serikat. Ini adalah kali kedua Taruna mengunjungi kampus bergengsi tersebut, setelah sebelumnya pada November 2024.
Pada kesempatan kali ini, Taruna menyampaikan paparan mengenai pengawasan obat dan makanan di Indonesia.
“Diskusi ini fokus pada beberapa isu dalam sistem kesehatan kita, dimulai dari isu nasional hingga internasional. Kami ingin memberikan gambaran mengenai tantangan yang kami hadapi, serta upaya yang kami lakukan untuk mengatasinya,” ujar Taruna Ikrar saat membuka diskusi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Taruna menjelaskan tentang peran BPOM dalam menjamin kualitas dan keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi salah satu fokus pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Selain itu, ia juga menyoroti tantangan koordinasi antar-kementerian dalam implementasi program tersebut, serta upaya BPOM dalam menjaga efektivitas pengawasan meskipun menghadapi keterbatasan anggaran.
“Melalui reformasi internal dan komitmen untuk efisiensi yang kami lakukan, BPOM berupaya untuk memastikan setiap program pemerintah berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat,” papar Taruna Ikrar.
Di tingkat internasional, Taruna menjelaskan ambisi BPOM untuk sejajar dengan regulator global seperti US FDA dan European Medicines Agency (EMA). Salah satu target BPOM adalah untuk mendapatkan pengakuan sebagai WHO Stringent Regulatory Authority (SRA) dan WHO Listed Authority (WLA) yang akan membuka peluang lebih besar bagi Indonesia dalam perdagangan internasional di bidang obat dan makanan terutama vaksin.
“BPOM terus berupaya untuk memperkuat kapasitasnya agar dapat berperan lebih besar dalam ekosistem riset global. Kami juga berkomitmen untuk mendukung penelitian dan inovasi melalui kolaborasi antara akademisi, pelaku industri, dan pemerintah,” papar Taruna.
Dalam kesempatan tersebut, Taruna juga berharap generasi muda Indonesia, terutama yang tengah menempuh pendidikan di luar negeri, dapat membawa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk berkontribusi dalam memajukan sektor kesehatan di tanah air. “Kita membutuhkan uluran tangan dari semua pihak, termasuk mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di negara-negara maju, untuk membawa ilmunya kembali ke Indonesia dan mewujudkan langkah-langkah konkret yang bermanfaat bagi rakyat,” kata Taruna.
Sementara itu, Co-President HISA Novia Meizura mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan kepada para mahasiswa Indonesia untuk belajar langsung dari Kepala BPOM. “Kami sangat berterima kasih atas ilmu dan waktu yang diberikan oleh Bapak Taruna Ikrar,” kata Novia.
Selama diskusi berlangsung para mahasiswa juga memberikan masukan terhadap berbagai program pemerintah saat ini. Menanggapi hal tersebut, Taruna menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sangat terbuka terhadap semua kritik dan masukan yang konstruktif untuk kebaikan bersama.
“Pemerintah tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berusaha untuk merespon masukan-masukan yang diberikan demi kemajuan bersama,” tutupnya.
Pertemuan ini merupakan salah satu upaya untuk memperkuat hubungan antara mahasiswa Indonesia di luar negeri dan pemerintah Indonesia. Kegiatan ini juga merupakan forum pertukaran ide dan pengalaman dalam rangka mendukung kemajuan sektor kesehatan Indonesia. (Sbw)