Taruna Ikrar Diskusi dengan Mahasiswa Indonesia di Harvard

- Editor

Jumat, 11 April 2025 - 20:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala BPOM Taruna Ikrar berdiskusi dengan mahasiswa Indonesia di Universitas Harvard, Amerika Serikat. (Foto: BPOM)

Kepala BPOM Taruna Ikrar berdiskusi dengan mahasiswa Indonesia di Universitas Harvard, Amerika Serikat. (Foto: BPOM)

Cambridge, Sehatcantik.id – Kepala BPOM Taruna Ikrar berdiskusi dengan Harvard Indonesian Student Association (HISA) di University of Harvard pada Selasa petang, (8/4/2025), di sela kunjungannya ke Amerika Serikat. Ini adalah kali kedua Taruna mengunjungi kampus bergengsi tersebut, setelah sebelumnya pada November 2024.

Pada kesempatan kali ini, Taruna menyampaikan paparan mengenai pengawasan obat dan makanan di Indonesia.

“Diskusi ini fokus pada beberapa isu dalam sistem kesehatan kita, dimulai dari isu nasional hingga internasional. Kami ingin memberikan gambaran mengenai tantangan yang kami hadapi, serta upaya yang kami lakukan untuk mengatasinya,” ujar Taruna Ikrar saat membuka diskusi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Taruna menjelaskan tentang peran BPOM dalam menjamin kualitas dan keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi salah satu fokus pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Selain itu, ia juga menyoroti tantangan koordinasi antar-kementerian dalam implementasi program tersebut, serta upaya BPOM dalam menjaga efektivitas pengawasan meskipun menghadapi keterbatasan anggaran.

“Melalui reformasi internal dan komitmen untuk efisiensi yang kami lakukan, BPOM berupaya untuk memastikan setiap program pemerintah berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat,” papar Taruna Ikrar.

Baca Juga :  Oky Pratama Bersaksi dalam Sidang Nikita Mirzani

Di tingkat internasional, Taruna menjelaskan ambisi BPOM untuk sejajar dengan regulator global seperti US FDA dan European Medicines Agency (EMA). Salah satu target BPOM adalah untuk mendapatkan pengakuan sebagai WHO Stringent Regulatory Authority (SRA) dan WHO Listed Authority (WLA) yang akan membuka peluang lebih besar bagi Indonesia dalam perdagangan internasional di bidang obat dan makanan terutama vaksin.

“BPOM terus berupaya untuk memperkuat kapasitasnya agar dapat berperan lebih besar dalam ekosistem riset global. Kami juga berkomitmen untuk mendukung penelitian dan inovasi melalui kolaborasi antara akademisi, pelaku industri, dan pemerintah,” papar Taruna.

Dalam kesempatan tersebut, Taruna juga berharap generasi muda Indonesia, terutama yang tengah menempuh pendidikan di luar negeri, dapat membawa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk berkontribusi dalam memajukan sektor kesehatan di tanah air. “Kita membutuhkan uluran tangan dari semua pihak, termasuk mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di negara-negara maju, untuk membawa ilmunya kembali ke Indonesia dan mewujudkan langkah-langkah konkret yang bermanfaat bagi rakyat,” kata Taruna.

Baca Juga :  Kesalahan Saat Perawatan Kulit, Jangan Sampai Terjadi

Sementara itu, Co-President HISA Novia Meizura mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan kepada para mahasiswa Indonesia untuk belajar langsung dari Kepala BPOM. “Kami sangat berterima kasih atas ilmu dan waktu yang diberikan oleh Bapak Taruna Ikrar,” kata Novia.

Selama diskusi berlangsung para mahasiswa juga memberikan masukan terhadap berbagai program pemerintah saat ini. Menanggapi hal tersebut, Taruna menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sangat terbuka terhadap semua kritik dan masukan yang konstruktif untuk kebaikan bersama.

“Pemerintah tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berusaha untuk merespon masukan-masukan yang diberikan demi kemajuan bersama,” tutupnya.

Pertemuan ini merupakan salah satu upaya untuk memperkuat hubungan antara mahasiswa Indonesia di luar negeri dan pemerintah Indonesia. Kegiatan ini juga merupakan forum pertukaran ide dan pengalaman dalam rangka mendukung kemajuan sektor kesehatan Indonesia. (Sbw)

Berita Terkait

Nikita Mirzani Dituntut 11 Tahun dan Denda Rp2 Miliar
Bukan Sulap Bukan Sihir, Area Genital Jadi Cetar
BPOM Dorong Penguatan Kebijakan dan Inovasi Kesehatan Triwulan III 2025
DPR Soroti Kasus Keracunan Berulang MBG, Usul Frasa ‘Gratis’ Dihilangkan
Nikita Mirzani Kembali Gugat Reza Gladys Rp100 Miliar
Taiwan Temukan Limbah Pestisida Pemiciu Kanker pada Indomie, BPOM RI Minta Masyarakat Bijak
Diduga Mengandung Minyak Babi, BPOM Minta Ompreng MBG dari Tiongkok Tak Dipakai Dulu
Kepala BPOM Taruna Ikrar Ajak Masyarakat Berdoa untuk Kebaikan Bangsa

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 14:17 WIB

Nikita Mirzani Dituntut 11 Tahun dan Denda Rp2 Miliar

Selasa, 7 Oktober 2025 - 08:04 WIB

Bukan Sulap Bukan Sihir, Area Genital Jadi Cetar

Senin, 6 Oktober 2025 - 21:42 WIB

BPOM Dorong Penguatan Kebijakan dan Inovasi Kesehatan Triwulan III 2025

Kamis, 2 Oktober 2025 - 19:52 WIB

DPR Soroti Kasus Keracunan Berulang MBG, Usul Frasa ‘Gratis’ Dihilangkan

Kamis, 18 September 2025 - 05:52 WIB

Nikita Mirzani Kembali Gugat Reza Gladys Rp100 Miliar

Berita Terbaru

Nikita dituntut 11 tahun penjara dan Rp2 Miliar dalam kasus dugaan pemerasan dan TPPU. (Foto: Danu Baharuddin/Sehatcantik.id

Berita

Nikita Mirzani Dituntut 11 Tahun dan Denda Rp2 Miliar

Jumat, 10 Okt 2025 - 14:17 WIB

Tren filler genital bisa membuat tampilan dan bentuk menjadi lebih baik serta meningkatkan harmonisasi hubungan. (Foto: Freepik)

Berita

Bukan Sulap Bukan Sihir, Area Genital Jadi Cetar

Selasa, 7 Okt 2025 - 08:04 WIB