New York, Sehatcantik.id – New York memasuki puncak krisis flu di tengah libur akhir tahun. Dalam sepekan hingga 20 Desember, Departemen Kesehatan New York mencatat 71.123 kasus flu terkonfirmasi, angka tertinggi yang pernah tercatat dalam periode pemantauan mingguan. Negara bagian ini menjadi satu dari 14 wilayah di AS dengan kategori aktivitas medis influenza-like illness “sangat tinggi.”
Sumber kekhawatiran utama berasal dari kemunculan Subclade K, varian baru dari Influenza A(H3N2) yang sebelumnya memicu wabah besar di Inggris, Jepang, dan Kanada..
Pejabat kesehatan menilai ada potensi ketidakcocokan vaksin (mismatch) terhadap varian tersebut, meski vaksin yang tersedia masih dinilai penting untuk mengurangi risiko gejala berat dan kematian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kasusnya meningkat, dan tren ini kemungkinan berlanjut hingga tahun baru,” kata Andrew Pekosz, Direktur di Johns Hopkins Center of Excellence untuk riset dan respons influenza.
Situasi nasional juga menguatkan skala ancaman. CDC memperkirakan musim flu sejauh ini telah menyebabkan 4,6 juta kasus, 49.000 rawat inap, dan 1.900 kematian—termasuk tiga anak. Di New York City, kunjungan IGD dengan diagnosis flu menunjukkan kenaikan konsisten.
Menurut Jennifer Nuzzo, epidemiolog dari Brown University, rendahnya cakupan vaksinasi dan terbatasnya data saat ini mengindikasikan AS mungkin sedang menuju musim flu yang sangat berat. (Sbw)













