Sukabumi, Sehatcantik.id – Kisah pilu datang dari Sukabumi, Jawa Barat. Seorang balita berusia empat tahun bernama Raya asal Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, meninggal dunia dengan kondisi tubuh penuh cacing.
Peristiwa ini viral setelah video berdurasi sembilan menit yang diunggah akun Rumah Teduh, ditonton lebih dari 9 juta kali di media sosial.
Dalam video itu, Raya sempat diminta untuk pindah layanan medis namun relawan menolak saran pemindahan karena kondisi Raya kritis.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Video itu juga memperlihatkan betapa mengerikannya kondisi Raya saat dirawat. Dari hidung bocah berusia empat tahun itu, dokter menarik cacing gelang sepanjang 15 sentimeter dalam keadaan masih hidup. Cacing juga keluar dari mulut, kemaluan, hingga anusnya.
“Sudah lebih dari 1 Kg cacing dikeluarkan dari badannya, tapi tidak juga habis-habis,” demikian kutipan dalam video tersebut.
Diinformasikan, Raya pertama kali masuk ke IGD RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi pada 13 Juli 2025 sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, kondisinya sudah tidak sadarkan diri sejak sehari sebelumnya. Dari hasil pemeriksaan awal, pasien menunjukkan syok atau kekurangan cairan berat.
Raya kemudian dirawat intensif di ruang PICU. Dari pemeriksaan lanjutan, ia dipastikan terserang askariasis, infeksi akibat cacing gelang (Ascaris lumbricoides). Raya tak sanggup bertahan. Ia akhirnga meninggal dunia.
Kementerian Kesehatan pun buka suara terkait kasus ini. Menurut Kemenkes, kecacingan masih menjadi masalah kesehatan publik yang serius di Indonesia, terutama di wilayah tropis dengan sanitasi yang belum memadai.
Dalam keterangan resmi yang dirilis pada Rabu (20/8/2025), Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyebut infeksi cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) adalah jenis paling umum yang menyerang anak usia prasekolah.
“Ukuran cacing gelang relatif besar, bisa mencapai 35 cm, sehingga mudah terlihat dengan mata telanjang,” kata Aji.
Dikatakan Kemenkes, cacingan tidak sekadar mengganggu pencernaan, tetapi juga berdampak langsung pada kecerdasan, tumbuh kembang fisik, serta ketahanan tubuh anak. Bahkan dalam kondisi tertentu, telur cacing yang menetas di usus dapat masuk ke aliran darah dan paru-paru, memicu gejala pneumonia hingga sesak napas.
Dana Desa Dibekukan
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pun mengambil silap dengan membekukan pencairan dana desa untuk Kabupaten Sukabumi sampai tahun depan, sebagai imbas meninggalnya Raya.
”Saya tunda yang tahun ini. Jadi tahun ini nggak saya kasih,” ujar Dedi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu, dilansir Antara.
Menurut Dedi, kasus bocah Raya menjadi sinyal peringatan keras untuk Pemkab Sukabumi. Pasalnya, banyak masalah yang justru harus ditangani mandiri oleh masyarakat tanpa melibatkan Pemprov Jabar. (Sbw)