BPOM-Polri Akan Berantas Mafia Obat, Skincare, dan Makanan

- Jurnalis

Jumat, 10 Januari 2025 - 18:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar memberikan keterangan usai pertemuan dengan Kapolri Jenderal (Pol.) Listyo Sigit Prabowo, Jumat (10/01/2025). (Foto: BPOM RI)

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar memberikan keterangan usai pertemuan dengan Kapolri Jenderal (Pol.) Listyo Sigit Prabowo, Jumat (10/01/2025). (Foto: BPOM RI)

Jakarta, Sehatcantik.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan Kepolisian RI sepakat untuk berkolaborasi memberantas kejahatan yang dilakukan oleh mafia-mafia di bidang obat, termasuk produk-produk kecantikan seperti skincare, dan makanan.

Kesepakatan itu terungkap usai pertemuan antara Kepala BPOM RI Taruna Ikrar dan Kapolri Jenderal (Pol.) Listyo Sigit Prabowo yang berlangsung di Mabes Polri, Jumat (10/01/2025).

Pertemuan kedua lembaga negara ini memang bertujuan memperkuat koordinasi dan kerja sama dalam upaya penegakan hukum di bidang obat dan makanan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Taruna Ikrar, saat ini banyak kejahatan-kejahatan yang terkait dengan tugas dan fungsi BPOM di bidang obat dan makanan, yang bersifat online maupun ofline serta berkategori ilegal.

Untuk memberantas itulah BPOM membutuhkan sinergi dengan Polri karena area dan jangkauannya sangat besar.

“Dengan konteks itulah maka BPOM juga berkomitmen untuk menuntaskan mafia-mafia yang terjadi di Republik Indonesia ini, yang berhubungan dengan Tupoksi kami. Dan kami sudah sepakat dengan Bapak Kapolri untuk mendukung kami secara maksimal,” kata Taruna, dalam keterangannya kepada awak media usai pertemuan.

Baca Juga :  Penyebab Vertigo dan Cara Mengatasinya

Agar bisa maksimal, PPNS BPOM memang memerlukan dukungan dalam hal penyidikan yang dilaksanakan sejak pemberitahuan dimulainya penyidikan, pengawalan pemberkasan, gelar perkara, sampai dengan penyelesaian berkas perkara. Selain itu, juga untuk melakukan investigasi terpadu dalam mengungkap jaringan kejahatan mafia/pelaku kejahatan yang mengedarkan kosmetik ilegal, bahan obat, atau skincare  etiket biru yang tidak memenuhi ketentuan, yang saat ini tengah menjadi salah satu fokus pengawasan BPOM.

Komitmen Polri Dukung BPOM

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri menyampaikan kesiapan jajarannya untuk melakukan berbagai pendampingan, langkah pencegahan, dan penegakan hukum yang diperlukan oleh BPOM dalam penanganan kejahatan obat dan makanan di Indonesia.

BPOM RI dan Polri bersinergi untuk memberantas mafia obat, skincare, dan makanan. (Foto: BPOM RI)

“Kami juga sepakat untuk melakukan pemberantasan, penindakan terkait dengan pelaku-pelaku mafia, yang tentunya kita tahu bahwa bagaimana kita bisa terus menjaga dan menurunkan harga obat agar terjangkau, karena memang salah satu yang mahal adalah bahan baku. Tentunya kita juga mendorong ke BPOM agar industri dalam negeri juga bisa tervangun dan harha obat betul-betul bisa terjangkau dan sesuai dengan harapan masyarakat,” kata Listyo Sigit.

Baca Juga :  Menghilangkan Sakit Kepala karena Kolesterol

Sinergi ini sesuai dengan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang telah ditandatangani BPOM dan Polri pada 24 Mei 2021 tentang Peningkatan Kerja Sama dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi. Melalui MoU tersebut, Polri memberikan dukungan terhadap langkah pengawasan, penyidikan, penindakan, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia untuk Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BPOM di seluruh Indonesia.

Kerja sama dalam MoU telah diperluas untuk mengakomodir dukungan bagi tugas dan fungsi Kedeputian Bidang Penindakan. Tak hanya itu, kerja sama juga dilakukan hingga ke tingkat kabupaten/kota, yaitu antara Loka POM dan Polres, serta kerja sama di bidang pengujian dan pengembangan laboratorium, khususnya laboratorium investigasi/forensik. (sbw).

Berita Terkait

BPJS Tak Tanggung Biaya 21 Jenis Penyakit dan 5 Macam Operasi Ini
Ini Dia Cara Cegah Heat Stroke saat Puncak Haji
Tersebar di 22 Negara, WHO Pantau Varian Baru Covid-19
Penyebab Kematian Terbanyak Bukan Hewan Buas, tapi Nyamuk
Terinfeksi Judol, Komdigi Blokir Situs Peduli Lindungi
BPOM Dukung Pendirian Pabrik Farmasi Kemenhan
BPOM Cabut Izin Edar Empat Kosmetik Oral
Taruna Ikrar Sesalkan BPOM Tak Dilibatkan Progam MBG

Berita Terkait

Kamis, 5 Juni 2025 - 13:28 WIB

BPJS Tak Tanggung Biaya 21 Jenis Penyakit dan 5 Macam Operasi Ini

Senin, 2 Juni 2025 - 16:34 WIB

Ini Dia Cara Cegah Heat Stroke saat Puncak Haji

Minggu, 1 Juni 2025 - 10:59 WIB

Tersebar di 22 Negara, WHO Pantau Varian Baru Covid-19

Jumat, 23 Mei 2025 - 16:40 WIB

Terinfeksi Judol, Komdigi Blokir Situs Peduli Lindungi

Kamis, 22 Mei 2025 - 07:05 WIB

BPOM Dukung Pendirian Pabrik Farmasi Kemenhan

Berita Terbaru

Haji

Ini Dia Cara Cegah Heat Stroke saat Puncak Haji

Senin, 2 Jun 2025 - 16:34 WIB

Berita

Tersebar di 22 Negara, WHO Pantau Varian Baru Covid-19

Minggu, 1 Jun 2025 - 10:59 WIB